Senin, 27 Desember 2010

Setara SBY?

Pernahkah kita berpikir bahwa kita bisa sama posisinya dengan SBY, orang yang saat ini menduduki jabatan sebagai orang nomor satu di Indonesia? Saya pribadi gak pernah kepikiran itu sampai mengalami kejadian kemarin, bisa ketemu dengan beliau aja udah bagus! Ya nggak?

Nah, ceritanya begini :
Di malam natal saya yg super hectic (baca: penuh kerepotan) karena rumah penuh, tugas pun penuh,saya bukannya ke gereja untuk misa malam natal seperti biasanya, tetapi saya pergi menemani Papa ke sebuah pesta di Hotel Mulia. Tentu saja waktu Papa mengajak, tidak perlu pikir dua kali saya mengiyakan saja, sesekali ke gereja pas tgl 25 kan boleh,hehehe.. Papa juga bilang kalau yg mengundang ini adalah customernya yang sudah cukup akrab, gak enak kalau gak dateng, yasudahlah..bagus dong =P Tapi ternyata saya tidak pergi sekeluarga seperti biasanya, Mama harus tinggal di rumah menjaga adik saya yang belum sembuh dari cacar, jadilah saya berdua dengan Papa saja ke Hotel Mulia.

Di perjalanan menuju ke sana, awalnya lancar-lancar aja, sampe di fly over di depan mall TA itu lho yang tinggi banget, lalu lintas mulai merayap terus sampai ke Senayan. Papa dan Om Supir sampai sempet berasumsi kalo ini macet karena orang-orang mau pergi ke hotel Mulia!hahaha.. (soalnya pesta ini kayaknya besar2an).

Sesampainya di hotel Mulia, di pintu masuk lobby ada metal detector, ini masih biasa buat ukuran hotel besar yah. Tapi begitu menuju ke grand ballroom, terlihat antrian panjang dan deretan pria berjas hitam dimana2, ternyata antrian ini berasal dari detector lain yang semacam di bandara, saya gak tau istilahnya apa, pokoknya yang meng-scan barang2 di dalam tas, lalu isi tas terlihat di monitor. Luar biasa! Pesta macam apa ini? Lalu hal unik lainnya terjadi, semua tamu yang masuk dibawa ke sebuah line seperti ular yang di salah satu sisinya berderet orang yang harus disalam-salami, wuidih...ini kok sodaranya banyak bgt yah? Lebih lagi ternyata semua tamu gak boleh langsung masuk ke tengah ruangan seperti biasa, tapi harus masuk ke antrian panjang di sisi ruangan yang menuju ke panggung tempat pengantin. Oke sekarang jadi dufan versi elegan.

Antrian ini tidak berjalan cepat seperti antrian salaman di pesta2 seperti biasanya, kadang2 berhenti cukup lama. Saya tidak bisa melihat kenapa, apakah ada beberapa orang yang poto2 dulu, atau terlalu terharu saat bersalaman sampe antriannya gak jalan-jalan. Tetapi kemudian saat panggung mulai keliatan (sebagian barisan antri ada di belakang panggung orkestra, jadi tertutup) saya baru mengetahui bahwa ada beberapa tamu istimewa yang memang dipersilahkan untuk foto-foto dulu sebagai kenangan, yaitu jenderal-jenderal TNI atau yang sudah purnawirawan. WOW..hebat sekali deh, pengusaha tekstil tapi tamu istimewanya banyak dari militer!

Begitu sampe di panggung (setelah dilewatin banyak makanan wangi), ternyata ada sepasang MC, salah satunya Helmi Yahya!
Wow lagi..
Setelah salaman, tentu saya dan Papa mulai 'memburu' makanan untuk mengisi perut yang nge-jazz dari awal masuk hotel, sementara MC terus membacakan "Selamat datang jendral bla bla bla" dengan berbagai macam jabatan, beberapa banyak yang cukup terkenal.
Inilah klimaksnya : Setelah saya mengambil aneka makanan india beserta sausnya, tiba-tiba Papa bilang :
"Gak liat yang barusan lewat?"
Hah, apaan yang barusan lewat yah? Memang sih pas tadi saya menyebrang red carpet banyak orang berpakaian ala men in black menjaga jalan, kirain memang buat para jendral yang dateng. Karena saya hanya ber-hah dan tengok kanan kiri aja maka Papa lanjut lagi :
"RI satu tau yang lewat! masa ga liat??" (sambil separo berbisik, padahal ruangan udah berisik)
dan saya hanya bisa bengong..
hebat sekali baru saja saya nyuekin pak SBY! hahaha..
pantas saja pengamanan sebelum masuk ruangan itu ketat sekali, tapi saya salut dengan kerendahan hati beliau yang masih mau menanggapi uluran tangan tamu pesta yang meminta bersalaman, beliau juga tidak mau disebutkan namanya oleh MC saat datang. Mungkin biar gak heboh juga sih...

Jadi..bukankah malam itu saya bisa dikatakan sama posisinya dengan beliau? Sama-sama tamu undangan? Yah memang sih beliau tamu super istimewa, tapi kan sama saja tamu juga =P

Oh ya, pesta malam natal itu memang luar biasa bertabur "bintang", bukan bintang biasa malah (kok kayak nama grup nyanyi deh) karena rasanya seisi gedung pemerintahan hadir di situ, saya kira jenderal-jenderal saja sudah cukup hebat, ternyata mantan presiden ketiga dan mantan wapres terakhir pun hadir! (pikirkan sendiri siapa) bahkan orang-orang lain yang sering muncul wajahnya di dunia politik Indonesia. Saya cukup bangga bisa datang ke pesta luar biasa ini, gak sia-sia saya 'bolos' gereja malam natal, hehehe..

note : Mau tahu yang lebih Luar Biasa lagi? Pesta se-mewah dan se-akbar itu ternyata baru pesta pertunangan! bagaimana pesta pernikahannya yah?

0 komentar:


Labels